Ide untuk mendirikan sekolah yang tidak hanya fokus di pencapain akademik sebenarnya tercetus sejak tahun 1998 Oleh suami Dra. Hj. Nur Azizah, M.Si atau biasa disapa Ustdzah Azizah yakni Bpk Drs. H. Suherfi,Ak
Setelah lulus SMA PPSP IKIP Malang 1986, Beliau ( Bu Azizah) melanjutkan ke UMS Surabaya dengan mengambil jurusan Biologi dan ambil S2 di manajemen pendidikan, setelah menempuh pendidikan kuliah beliau menjadi Pengampu di salah satu SMP swasta yang terletak di krian dan SMA Swasta di daerah Rungkut Tengah Surabaya sampai tahun 1990 an, dan setelah itu beliau diminta untuk menjadi Kepala Sekolah Dasar swasta yang ada di krian, yakni SD Muhammadiyah 1 Krian, yang baru di rintis pada tahun 1999 dengan jumlah siswa 4 anak, setelah berdiri selama 13 Tahun dan beliau sendiri yang menjadi nahkoda perjalanan kisah pendidikan Sd Muhammadiyah 1 Krian dengan campaian siswa sebanya 600 an anak di tahun 2012, akhirnya beliau memutuskan resain.
Bersepakat dengan keluarga untuk mendidrikan sekolah alam dimulai lagi ketika beliau dan suami mengikuti kegiatan PPM ( Para Pejuang Mujtahid ) Pendidikan, yang diadakan oleh JSAN (Jaringan Sekolah Alam Nusantara) pada tahun 2015 dan berdiskusi langsung dengan Ir. Lendo Novo selaku penggagas Sekolah Alam, hal inilah yang menjadi salah satu penguat untuk mewujudkan Sekolah Alam Al ‘Izzah. lahan yang sudah di siapkah yakni kurang lebih 1 Hektar terletak di JL. Embong Kali, Kemasan, dekat dengan lintasan rel kereta api yang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak yang cinta dengan transportasi.
Mengapa dipilih model “Sekolah Alam“, ini adalah suatu gagasan dari pak suherfi, berangkat dari keprihatinannya menilai bahwa pendidikan di indonesia saat ini masi belum sesuai dengan harapan masyarakat yang masi fokus di pencapaian akademik, sehingga tidak menjadikan kegiatan belajar mengajar yang asyik, menarik, dan menyenangkan. Harapannya hadirnya sekolah alam ini sebagai alternaif untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang di inginkan masyarat. yakni, menyenagkan, mengasikkan, menentramkan, dan meneduhkan serta tidak hanya fokus di akademik namun karakter, bakat minat dan Al Qur’an juga.
Mengingat pendidikan dasar merupakan awal pembentukan kepribadian anak, dan kepada merekalah harapan negeri ini disandarkan, maka Di periode awal pendirian sekolah alam al izzah membuka kelas untuk tingkat Taman kanak- kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), tentunya di tangani sendiri oleh ustazah azizah, dan di bantu oleh 3 tenaga pendidik pada waktu itu, dengan awal murid 10 siswa untuk TK dan 6 siswa Untuk SD, karena gedung masi dalam tahap pembangunan maka pak herfi suami bu azizah memutuskan untuk menfasilitasi gazebo kayu sebagi kelas sementara, gazebo ini kayunya di datangkan langsung dari daerah asal kelahiran beliau yakni makassar.
Seiring berjalannya waktu, pembanguna gedung dan fasilitas mulai terlihat dan kepercayaan masyarakat mulai berkembang, maka di tahun 2017 untuk jenjang SMP di dirikan dan Visitasi akreditasi untuk jenjang SD pada tahun 2019 yaitu Terakreditasi A.
Sekolah Alam Al Izzah (SAAL) adalah sekolah formal yang menggunakan kurikulum sekolah alam sebagai kurikulum utama dan di padukan dengan kurikulum diknas dalam proses pembelajaran siswanya. SAAL mengutamakan akhlak dalam pembelajaran kesehariannya dan fokus kepada pembentukan akhlak dan karakter siswa, siswa berakidah yang lurus, berlogika ilmiah, cinta lingkungan, kepemimpinan serta kewirausahaan.
Pembelajaran yang dilaksanakan di SAAL sangat khas jika dibandingkan dengan sekolah formal pada umumnya, pembelajaran yang berbasis tematik sesuai dengan usia dan capaian kurikulum diknas. Pembelajaran tematik tersebut didukung oleh pembelajaran khas SAAL seperti sholat, BTQ dan Tahfidz (untuk mengenalkan siswa kepada yang maha kholik Allah SWT), Outbond (membentuk karakter kepemimpinan siswa dan keberanian dalam menghadapi tantangan), Greenlab (belajar lebih mencintai dan menghargai lingkungan), Market Day (belajar bagaimana cara wirausaha sejak dini), Library (diajarkan siswa untuk gemar membaca), Magang (belajar bagaimana cara memahami hidup), Project dan beberapa kegiatan – kegiatan pendukung lainnya seperti Science Fair, Literacy Book, Camping, Outing, OTFA (Out Tracking Fun Advanture), MABIT (Malam Bina Iman dan taqwa), Puncak tema, Home Visit dan lain sebagainya. dengan pembiasaan akhlak yang baik sehari – hari yang diterapkan di sekolah, mudah – mudahan dapat membentuk pembiasaan yang baik pula.